Profil Desa Semali

Ketahui informasi secara rinci Desa Semali mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Semali

Tentang Kami

Profil Desa Semali, Sempor, Kebumen. Menyingkap denyut kehidupan masyarakat di tepian Waduk Sempor, mengupas potensi pariwisata, perikanan, serta jejak sejarah dan resiliensi masyarakat yang hidup berdampingan dengan salah satu bendungan terbesar di Jawa

  • Identitas Berbasis Waduk Sempor

    Kehidupan dan perekonomian desa sepenuhnya terikat pada keberadaan Waduk Sempor, yang menjadi sumber penggerak utama sektor pariwisata, perikanan air tawar, dan jasa.

  • Jejak Sejarah dan Kesadaran Bencana

    Memiliki memori kolektif yang kuat terkait sejarah pembangunan dan tragedi Bendungan Sempor, yang membentuk karakter masyarakat yang tangguh, adaptif, dan memiliki kesadaran tinggi terhadap mitigasi bencana.

  • Perekonomian Multisektor yang Dinamis

    Mengintegrasikan sektor pariwisata modern (kafe, wisata perahu), budidaya perikanan keramba jaring apung (KJA), dengan basis pertanian lahan kering dan kehutanan rakyat sebagai penyangga.

XM Broker

Desa Semali, yang terhampar di perbukitan Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, merupakan sebuah entitas yang tak dapat dipisahkan dari megastruktur di jantungnya: Waduk Sempor. Kehidupan di desa ini secara fundamental dibentuk dan didefinisikan oleh hamparan air bendungan raksasa tersebut. Lebih dari sekadar batas geografis, Waduk Sempor ialah sumber kehidupan, pusat perekonomian, sekaligus pengingat sejarah yang membentuk resiliensi masyarakatnya. Profil ini mengupas Desa Semali sebagai sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang dinamis, yang hidup dan bertumbuh di tepian salah satu waduk paling bersejarah di Indonesia.

Geografi yang Dibentuk oleh Air dan Sejarah

Sebelum pembangunan Bendungan Sempor, lanskap Desa Semali merupakan lembah subur yang dialiri oleh Sungai Sempor atau Sungai Cincingguling, dikelilingi perbukitan hijau yang menjadi lahan pertanian warga. Pembangunan bendungan pada dekade 1960-an secara drastis mengubah topografi ini, menenggelamkan lembah dan menciptakan garis pantai baru yang kini menjadi beranda depan bagi desa tersebut. Luas wilayah Desa Semali tercatat sekitar 4,96 kilometer persegi, dengan sebagian besar daratannya berupa perbukitan dan lereng-lereng yang mengelilingi waduk.Batas-batas wilayah Desa Semali meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Somagede

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kenteng

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Sempor dan Waduk Sempor

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Gombong

Garis batas yang panjang dan bersinggungan langsung dengan Waduk Sempor memberikan Desa Semali akses terdepan terhadap segala potensi yang ditawarkan oleh bendungan tersebut.Berdasarkan data kependudukan per 25 Agustus 2025, Desa Semali dihuni oleh 5.021 jiwa. Dengan luas wilayah daratan yang ada, tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.012 jiwa per kilometer persegi. Konsentrasi pemukiman warga cenderung berada di area yang lebih tinggi dan aman dari fluktuasi muka air waduk, dengan akses yang langsung menuju pusat-pusat aktivitas ekonomi di tepian air.

Jejak Sejarah: Tragedi dan Resiliensi di Balik Bendungan

Kisah Desa Semali tidak lengkap tanpa menyinggung sejarah monumental Waduk Sempor. Pembangunan bendungan yang bertujuan untuk irigasi dan pembangkit listrik ini diwarnai oleh salah satu tragedi bencana industri terbesar dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1967, bendungan yang masih dalam tahap konstruksi akhir jebol akibat hujan ekstrem, menyebabkan banjir bandang dahsyat yang menelan ratusan korban jiwa.Peristiwa ini menjadi memori kolektif yang terpatri kuat dalam benak masyarakat Sempor, termasuk Semali. Namun dari tragedi tersebut lahir sebuah kekuatan berupa resiliensi dan kesadaran bencana yang tinggi. Masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan kini hidup dengan kearifan lokal dalam membaca tanda-tanda alam dan memiliki kesiapsiagaan yang teruji. Pemerintah bersama warga secara rutin melakukan simulasi dan pelatihan mitigasi bencana, menjadikan Desa Semali sebagai salah satu komunitas yang paling sadar akan risiko hidup di hilir bendungan. Sejarah kelam tersebut telah bertransformasi menjadi pelajaran berharga yang memastikan keamanan generasi masa kini dan mendatang.

Denyut Ekonomi di Tepian Waduk Sempor

Setelah pulih dan diresmikan, Waduk Sempor menjelma menjadi motor penggerak ekonomi yang luar biasa bagi desa-desa di sekitarnya, terutama Desa Semali. Perekonomian desa yang tadinya murni agraris kini terdiversifikasi secara masif ke sektor pariwisata, perikanan dan jasa.Sektor Pariwisata menjadi wajah baru Desa Semali. Tepian waduk yang indah dengan latar perbukitan hijau menjadi magnet bagi wisatawan. Berbagai usaha pariwisata tumbuh subur, dikelola baik oleh kelompok masyarakat maupun perorangan. Pengunjung dapat menikmati layanan perahu wisata untuk mengelilingi waduk, bersantai di gazebo-gazebo, atau berfoto di berbagai anjungan dan gardu pandang yang sengaja dibangun di titik-titik strategis. Dalam beberapa tahun terakhir, kafe-kafe dan restoran dengan konsep modern yang menawarkan pemandangan langsung ke arah waduk menjamur, menarik segmen pengunjung dari kalangan muda dan keluarga.Sektor Perikanan merupakan pilar ekonomi kedua yang tak kalah penting. Perairan Waduk Sempor yang tenang sangat ideal untuk budidaya ikan menggunakan metode Keramba Jaring Apung (KJA). Ratusan KJA dimiliki oleh warga Desa Semali, membudidayakan ikan air tawar seperti nila dan mas. Desa ini menjadi salah satu pemasok utama ikan air tawar untuk kebutuhan pasar lokal Kebumen dan sekitarnya, termasuk untuk memasok bahan baku bagi warung-warung makan di kawasan wisata.Kedua sektor ini menciptakan efek ganda (multiplier effect) yang signifikan, menumbuhkan sektor jasa dan perdagangan. Usaha penyewaan pelampung, jasa parkir, toko oleh-oleh, hingga penginapan sederhana (homestay) turut berkembang, menyerap banyak tenaga kerja lokal.

Pertanian dan Kehutanan sebagai Penyangga

Meskipun geliat ekonomi di tepian waduk sangat dominan, sektor agraris tetap eksis sebagai penyangga dan sumber penghidupan bagi sebagian warga yang lahannya berada di perbukitan yang lebih tinggi. Pertanian lahan kering dengan komoditas seperti singkong, jagung, dan kacang-kacangan masih diusahakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan dijual di pasar lokal.Di samping itu, sektor kehutanan rakyat memegang peranan penting. Sebagian besar kawasan perbukitan di sekitar waduk merupakan area hutan produksi yang dikelola oleh Perhutani. Masyarakat Desa Semali, melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), terlibat aktif dalam pengelolaan hutan ini. Penanaman pohon, terutama pinus, tidak hanya berfungsi sebagai upaya konservasi untuk mencegah erosi dan sedimentasi ke dalam waduk, tetapi juga memberikan hasil ekonomi melalui penyadapan getah pinus.

Kehidupan Sosial dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan

Transformasi ekonomi membawa perubahan signifikan pada dinamika sosial masyarakat Desa Semali. Terjadi pergeseran dari masyarakat agraris yang homogen menjadi masyarakat yang lebih heterogen dengan profesi di bidang jasa dan pariwisata. Keterbukaan terhadap pendatang dan wisatawan menjadi ciri baru, namun tantangan untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal tetap ada.Pembangunan yang pesat juga menghadirkan serangkaian tantangan baru yang memerlukan pengelolaan cermat. Tata kelola destinasi wisata menjadi isu krusial, termasuk persaingan antar pelaku usaha, penataan pedagang kaki lima, dan pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas wisatawan.Tantangan terbesar ialah menjaga kelestarian lingkungan Waduk Sempor. Aktivitas perikanan KJA yang masif berisiko menimbulkan pencemaran air akibat sisa pakan ikan yang mengendap. Kualitas air yang menurun tidak hanya akan merugikan usaha perikanan itu sendiri, tetapi juga akan mengurangi daya tarik wisata dan mengancam fungsi utama waduk.Visi pembangunan Desa Semali ke depan ialah mewujudkan pariwisata dan perikanan yang berkelanjutan. Diperlukan regulasi yang tegas terkait jumlah KJA, penggunaan pakan ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan sampah terpadu di kawasan wisata. Dengan menyeimbangkan antara eksploitasi ekonomi dan konservasi lingkungan, Desa Semali dapat memastikan bahwa Waduk Sempor akan terus menjadi sumber kehidupan dan kesejahteraan bagi generasi-generasi yang akan datang.